4. PPT pendarahan tali pusat




Perdarahan yang terjadi pada tali pusat bisa timbul sebagai akibat dari trauma pengikatan tali pusat yang kurang baik atau kegagalan proses pembentukkan trombus normal. Selain itu perdarahan pada tali pusat juga bisa sebagi petunjuk adanya penyakit pada bayi.


ETIOLOGI
1 Robekan umbilikus normal, biasanya terjadi karena :
a Patus precipitatus
b Adanya trauma atau lilitan tali pusat
c Umbilikus pendek, sehingga menyebabkan terjadinya tarikan yang berlebihan pada saat
persalinan
d Kelalaian penolong persalinan yang dapat menyebabkan tersayatnya dinding umbilikus atau
placenta sewaktu sectio secarea
2 Robekan umbilikus abnormal, biasanya terjadi karena :
a Adanya hematoma pada umbilikus yang kemudian hematom tersebut pecah, namun
perdarahan yang terjadi masuk kembali ke dalam placenta. Hal ini sangat berbahaya bagi
bayi dan dapat menimbulkan kematian pada bayi
b Varises juga dapat menyebabkan perdarahan apabila varises tersebut pecah
c Aneurisma pembuluh darah pada umbilikus dimana terjadi pelebaran pembuluh darah
setempat saja karena salah dalam proses perkembangan atau terjadi kemunduran dinding
pembuluh darah. Pada aneurisme pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah rapuh
dan mudah pecah
3 Robekan pembuluh darah abnormal
Pada kasus dengan robekan pembuluh darah umbilikus tanpa adanya trauma, hendaknya
dipikirkan kemungkinan adanya kelainan anatomik pembuluh darah seperti :
a Pembuluh darah aberan yang mudah pecah karena dindingnya tipis dan tidak ada
perlindungan jely wharton
b Insersi velamentosa tali pusat, dimana pecahnya pembuluh darah terjadi pada tempat
percabangan tali pusat sampai ke membran tempat masuknya dalam placenta tidak adda
proteksi. Umbilikus dengan kelainan insersi ini sering terdapat pada kehamilan ganda
c Placenta multilobularis, perdarahan terjadi pembuluh darah yang menghubungkan masing-
masing lobus dengan jaringan placenta karena bagian tersebut sangat rapuh dan mudah
pecah
4 Perdarahan akibat placenta previa dan abrotio placenta
Perdarahan akibat placenta previa dan abrutio placenta dapat membahayakan bayi. Pada
kasus placenta previa cenderung menyebabkan anemia, sedangkan pada kasus abrutio
placenta lebih sering mengakibatkan kematian intra uterin karena dapat terjadi anoreksia.
Pengamatan pada placenta dengan teliti untuk menentukan adanya perdarahan pada bayi
baru lahir, pada bayi baru lahir dengan kelainan placenta atau dengan sectio secarea apabila
diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan hemoglobin secara berkala.

PENATALAKSANAAN
1. Penanganan disesuaikan dengan penyebab dari perdarahan tali pusat yang terjadi
2. Untuk penanganan awal, harus dilakukan tindakan pencegahan infeksi paa tali pusat.
3. Segera lakukan inform consent dan inform choise pada keluarga pasien untuk dilakukan
rujukan.